Essay Ilmiah
Andai Aku Menjadi Presiden
Oleh Ariny Ulfa Rahma
Presiden adalah seorang
kepala yang memimpin sebuah negara untuk bisa menjadi lebih baik. Presiden
merupakan pimpinan tertinggi dalam suatu negara penganut sistem demokrasi
presidential. Presiden dan wakil presiden di Indonesia dipilih secara langsung
oleh rakyat sejak2004 silam.
Presiden mempunyai tugas
mulia yang patut kita banggakan karena berkenaan dengan tanggung jawab dirinya
kepada rakyat dan sang Pencipta. Presiden memegang semua kendali pemerintahan,
namun ia tetap harus mengabdi kepada masyarakat terkait aspirasi mereka. Ketika
presiden diamanatkan oleh rakyat untuk mengatur kehidupannya dalam kenegaraan
hendaknya amanat itu dipegang benar sehingga tidak terjadi ketimpangan dalam
suatu kepengurusannya.
Jika nanti saya menjadi seorang
presiden, aku akan mengucapkann terima kasih kepada Allah SWT, kedua orang tua,
keluarga, sahabat dan sebagian besar rakyat Indonesia yang telah
mengamanatkanku. Sebelum menyusun program kerja untuk satu kepengurusan kedepan,
saya ingin menanamkan empat sifat yang harus diteladani dari Rasulullah SAW
meliputi sidiq, amanah, tabligh dan fatonah. Keempat sifat itulah yang menjadi
landasan saya untuk melangkah kedepan.
Disamping itu, saya akan
berusaha bersikap adil dan selalu rendah hati dengan segala kelemahan yang saya
punya. Saya juga akan membenahi permasalahan yang selama ini membelenggu yang
tak jarang juga berasal dari dalam kepengurusan. Setelah semua terkoordinasi
baik di awal barulah langkah utama yang akan saya susun yakni membenahi
permasalahan kesehatan, kemelaratan, kesengsaraan dan pendidikan. Penumpasan
masalah tersebut hingga detik ini hanyalah janji belaka yang tidak tentu
arahnya, saya ingin membuat program yang mampu terealisasi dengan baik bukan
hanya sedekar janji.
Berkenaan dengan
kesehatan, kita ketahui bahwa kesehatan di Indonesia sangatlah minim sekali.
Peran tenaga kesehatanpun belum maksimal terlihat masih banyak rakyat yang
belum mendapatkan pelayanan sebagaimana mestinya, hingga muncul persepsi bahwa
kesehatan hanyalah milik orang kaya saja. Saya akan menghapuskan anggapan
seperti itu. Program nyata yang akan saya lakukan yakni membuat kartu Indonesia
sehat Indonesia cerdas. Kartu ini akan diberikan ke setiap pemerintah tingkat
daerah seperti bupati dan walikota yang selanjutnya disalurkan ke jajarannya
hingga sampai merata ke setiap kepala keluarga. Untuk melihat apakah terjadi
kecurangan atau tidak, perlu dilakukan pembenahan maksimal karena biasanya para
jajaran yang harus menyalurkan kartu itu justru menyisihkannya untuk mereka.
Disini saya akan mengontrol sendiri mengenai tindak kecurangan itu.
Mengenai rumah sakitpun
akan saya buat bahwa kartu ini berlaku untuk semua Rumah Sakit Negeri dan
Swasta di Indonesia sehingga keadilan benar-benar merata. Langkah yang
diperlukan juga tidak patut untuk dipersulit sedemikian rupa. Nyawalah yang
harus lebih dahulu diutamakan daripada jaminan yang ada. Saya juga akan
memastikan bahwa tidak ada diskriminasi pelayanan kesehatan antara pasien
regular dengan pasien pengguna kartu sehat.
Setelah program tersebut
berjalan, saya akan menyusun program berikutnya yaitu perbaikan dari
kemelaratan. Sedikit mengingat Indonesia mempunyai penduduk terbanyak setelah
China. Namun perkembangan penduduk tidak sejalan dengan perbaikan taraf hidup
rakyat kebanyakan. Hal ini terlihat dengan banyaknya lingkungan kumuh dan orang-orang perbatasan
yang kurang mendapat perhatian layak.
Program kerja yang akan
disusun yaitu dengan memasok subsidi bagi kalangan ekonomi lemah kebawah dengan
menyesuaikan kepada pendapatannya. Misalnya pembagian sembako gratis setiap
bulannya senilai Rp. 30.000,- dan uang tunai senilai Rp. 50.000,- per kepala
keluarga. Saya rasa pemberian itu setidaknya cukup membantu masyarakat jika
diberi secara rutin setiap bulan. Apalagi dalam kas devisa negara banyak dana
tersimpan untuk mereka yang membutuhkan.
Menyikapi masalah subsidi
BBM yang akan ditarik, saya kurang sependapat karena pasalnya dewasa ini setiap
rumah hampir memiliki kendaraan bermotor. Terkait cara mendapatkannya mudah dan
itu juga sudah beralih dari sekedar keinginan hingga menjadi kebutuhan untuk
menunjang kebutuhan lain. Menurut saya, BBM tidak perlu dinaikan untuk yang
bersubsidi hanya saja sistem yang ada lebih diperketat, misalnya dengan
membatasi tahun kendaraan bermotor kapan saatnya memakai premium, pertamax dan
solar. Pasalnya dewasa ini banyak sekali penyalahgunaan wewenang dalam artian
mereka yang menggunakan mobil mewah justru tetap menggunakan BBM bersubsidi.
Seharusnya tenaga pertamina dan lainnya harus disosialisasikan terlebih dahulu
agar tidak salah langkah.
Selain itu, ada kalanya
dibuat perumahan bersubsidi untuk menanggulangi bertambahnya lingkungan kumuh
akibat pengaruh mobilitas penduduk berkepanjangan. Perumahan ini dapat
memanfaatkan pemukiman kumuh yang ada baiknya kita gusur dan digantikan dengan
rumah yang lebih layak dari yang ada sekarang. Perumahan juga sangat primer
untuk kita karena sebagai identitas bangsa dimata dunia. Hal lainnya yaitu
untuk menumpas kemiskinan yang amat tersimbolisasi dari pemukiman kumuh.
Untuk terus memenuhi
kebutuhan hidupnya, saya juga ingin membuat lapangan kerja baru yang
mempekerjakan orang-orang yang tidak memiliki penghasilan tetap. Saya akan
mendirikan home industry yang sekarang sedang marak digalakkan mengingat
terkait perizinan tidak begitu sulit dan mampu menghasilkan upah yang lumayan
untuk kisaran pekerja baru. Home industry itu akan saja buat beberapap bidang
misalnya saja jahit-menjahit, rumah makan, produksi sepatu atau boneka, atau
lain sebagainya. Hal ini dilakukan untuk menumpas tindakan kriminalitas yang
kian hari kian merajalela. Karena mereka diajarkan untuk mengumpulkan material
dengan sabar tanpa menggunakan tindakan kekerasan, perampokan, bahkan tindak
asusila.
Pembenahan lain yaitu
terkait dengan masalah pendidikan yang menjadi momok bangsa dan berguna untuk
proses kemajuan bangsa agar tidak tertinggal oleh bangsa lain. Pembenahan
pendidikan ini dalam arti mewajibkan semua warga negara dalam usia produktif
harus mengenyam dunia pendidikan. Diskriminasi rasial terkait kependidikan juga
harus dihapuskan. Saya akan membuat program wajib belajar 12 tahun dan akan
disama ratakan untuk semua provinsi bahkan hingga ke desa terpencilnya.
Selain itu, saya juga akan
membuat perjanjian dengan negara-negara lain terkait pengiriman anak didik
Indonesia untuk belajar di luar negeri sehingga ranah fokus kita pun bertambah.
Bahkan saya akan mengadakan sosialisasi kepada perusahaan-perusahaan besar
untuk membantu memberi beasiswa khususnya untuk tingkat Perguruan Tinggi baik
negeri maupun swasta. Hal ini lebih ditekankan mengingat keadaan rakyat
Indonesia yang jauh tertinggal dengan negara berkembang lainnya.
Pencitraan sebuah negara
dan bangsa yang baik diukur dari sejauh mana pemimpinnya mampu mengatasi
permasalahan yang ada dan menindaklanjuti program yang terhambat dari periode
sebelumnya. Maka dari itu, diwajibkan untuk kita saling bahu membahu merekap
dan memperbaiki keadaan hidup sebagai tantangan di masa depan guna membuat
Indonesia yang kaya akan sumber daya dapat termanfaatkan dengan baik.
![]() |
ijin copas buat tuga jurnal,
ReplyDelete