Wednesday, 25 September 2013

Membaca Peluang Kerja (Rumah Diet Catering)



TUGAS MATA KULIAH
KEWIRAUSAHAAH


Disusun oleh :
NIM : G1B012001
Kelas : B


KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU – ILMU KESEHATAN
JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT
PURWOKERTO
2013

PELUANG KERJA MENDIRIKAN “RUMAH DIET CATERING”
Peluang kerja adalah sebuah kesempatan diri dalam menempatkan posisi di kesempatan tersebut untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dan mampu dipertanggungjawabkan. Mata kuliah kewirausahaan mengajarkan mahasiswa mampu membaca situasi dan kondisi yang menggambarkan adanya peluang kerja. Sebuah peluang yang harus dimanfaatkan ini dapat berguna untuk kehidupan kedepannya sehingga adanya peluang harus digunakan semaksimal mungkin dengan memposisikan diri terhadap peluang tersebut.
            Berdasarkan observasi pasar yang ada, saya menimbang dan memutuskan untuk membuka usaha bisnis “Rumah Diet Catering”. Hal ini berarti saya memposisikan diri sebagai pendiri dan berkeinginan memberdayakan pegawai-pegawai yang berkualitas. Gambaran umum usaha ini yaitu bergerak di bidang produksi barang dan jasa yang lebih signifikan yaitu mengarah pada pengolahan, pemasaran, pengobatan dan konsultasi serta jasa pesan antar.

Konsep bisnis ini dibuka atas kerjasama antara produsen dengan tenaga medis terkait seperti dokter dan ahli gizi serta beberapa olahragawan dan tentunya koki handal. Kerjasama yang dilakukan antara produsen dan pendukung telah dirancang sedemikian rupa agar usaha ini berjalan lancar dan tidak terjadi kesalahpahaman karena antara satu dan yang lain saling berhubungan.
Latar belakang yang mendasari keinginan untuk mendirikan bisnis ini yaitu ketertarikan produsen terhadap usaha yang telah berkembang pesat di Jakarta dan berfikir akan banyak nilai positif yang didapat jika usaha ini dilakukan di kota Purwokerto. Dukungan situasi dan kondisi juga sangat memungkinkan berdirinya usaha ini karena akhir-akhir ini di segala penjuru dunia hampir tidak terlalu memikirkan mengenai kesehatan tubuhnya sendiri dari asupan yang dimakan. Tak jarang yang mereka kejar hanyalah rasa kenyang, rasa enak dan murahnya saja.
Berdirinya bisnis “diet catering” ini diupayakan mampu menciptakan visi yaitu menyehatkan seseorang dengan asupan makanan yang bernilai gizi tinggi dan mampu meminimalisir keluhan di sistem pencernaan. Demi terwujudnya visi tersebut, ada baiknya dilakukan beberapa misi seperti (1) mengukur segala komposisi yang akan dijadikan pembuatan makanan sehat; (2) melakukan uji klinik terlebih dahulu sebelum dipasarkan pada konsumen; (3) menyediakan fasilitas konseling dan olahraga untuk bahan penunjang konsumen.
Bisnis ”diet catering” mengolah dan memasarkan sejumlah jenis makanan yang pembuatannya sudah memenuhi prosedur dengan rasa yang lezat, tetapi tetap memperhatikan angka kecukupan gizi. Jenis makanan yang diproduksi meliputi main course hingga desert. Menu utamanya bisa saja sebut nasi putih, nasi merah, sayur-sayuran, lauk pauk yang berprotein tinggi seperti ayam, ikan, bebek, burung serta makanan berbahan dasar kecambah.  Berbeda lagi dengan menu penutup, produsen menyediakan buah-buahan segar tanpa etilen, susu serta puding buatan sendiri.
            Penamaan “rumah diet catering” ini dimaksudkan agar konsumen dapat menikmati hidangan sehat di lokasi tersebut yang akan didesain seperti kafe dengan etnis kesehatan dan pelayan yang menggunakan kostum menyerupai dokter, kostum bercorak makanan bergizi dan lain-lain. Proporsi pelayan pun diusahakan agar dipekerjakan orang-orang bertubuh ideal untuk ukuran remaja dan dewasa. Model seperti ini diharapkan mampu menarik minat konsumen sehingga banyak pelanggan berdatangan.
            Selain konsumen dapat menikmati nuansa indah di lokasi rumah diet catering, konsumen yang telah berlangganan pun dapat memakai jasa pesan antar. Konsumen berlangganan pun dapat berkunjung ke rumah diet catering dalam kurun waktu sekali dalam seminggu untuk check up  atau sekadar konsultasi. Perihal biaya, untuk konsumen yang memutuskan berlangganan pastinya akan mendapat beberapa potongan harga dan kemudahan pembayaran.
            Selain itu, kepada para konsumen yang memang benar-benar menginginkan tetap sehat dan membutuhkan makanan yang dapat mengurangi resiko penyakit, produsen menekankan untuk mengkonsumsi makanan yang berasal dari diet catering tanpa campuran makanan apapun kecuali air mineral terstandar. Jika konsumen mematuhi aturan yang berlaku, bukti akan menunjukkan perubahan signifikan dari personal orang tersebut.
            Bisnis “rumah diet catering” ini dibuka berdasarkan nilai-nilai tertentu. Nilai-nilai itulah yang nantinya dijadikan landasan berbisnis, diantaranya nilai dari aspek kesehatan, aspek pemenuhan kebutuhan, aspek kebersamaan dan nilai moral untuk terus menjaga eksistensi bisnis yang ada. Nilai yang membangun ini diharapkan mampu dikembangkan untuk tahap selanjutnya.
Mengingat makan adalah kebutuhan suatu individu bahkan dari mulai berada didalam rahim ibu pun. Oleh karenanya, pangsa pasar ditujukan kepada segala kalangan dan lapisan masyarakat umum. Terlebih lagi, rumah diet catering ini juga memiliki menu khusus, bukan hanya untuk perawatan kesehatan tubuh saja. Aspek lainnya juga untuk upaya pencegahan dan pengobatan rutin bagi penderita atau gejala dari diabetes mellitus, obesitas, kwashiorkor, marasmus, gizi buruk, bahkan gangguan pencernaan dan ginjal.
Tempat yang akan direncanakan untuk usaha ini yaitu di wilayah ruko GOR Satria, tepatnya di sebelah kanan BAPPEDA (Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah) atau sebelah kiri Kebon Kacang. Daerah tersebut dipilih karena berupa lahan kosong yang akan dibeli dan dibangun rumah diet catering. Lokasi ini sekiranya mampu mendongkrak minat masyarakat sekitar agar pola hidup mereka menjadi lebih sehat.
Wilayah itu juga merupakan daerah yang paling strategis. Selain terdapat tanah kosong, daerah GOR adalah daerah pusat dimana banyak dijajakan kios-kios makan sehingga berdirinya rumah diet catering ini sekiranya mampu bersaing di dunia perekonomian nanti. Saya memiliki optimistic sekitar 85 % karena wilayah GOR juga banyak di datangi masyarakat bukan hanya mahasiswa saja. Sehingga mereka mampu menjadikan salah satu pilihan favorit dengan rogohan kocek yang tidak terlalu besar namun menyehatkan.

0 comments:

Post a Comment